Puncak Peringatan HUT ke-59 Provinsi NTB dimeriahkan oleh hadirnya jejeran stand di jalan Udayana Mataram. Stand-stand tersebut menampilkan berbagai hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTB. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB bersama dengan UPT kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berada di NTB menjadi salah satu peserta pameran tersebut.
Kesempatan pameran kali ini dimanfaatkan oleh Dinas LHK untuk mempromosikan berbagai produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan dari Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di NTB. Dengan tampilan dan kemasan produk yang menarik, Dinas LHK mendorong pengembangan produk lokal yang dihasilkan oleh kelompok tani hutan binaan KPH juga bisa bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh industri-industri yang lebih besar.
Tampilan yang inovatif terbukti mampu memancing rasa penasaran para pengunjung stand untuk bertanya dan menggali informasi tentang produk-produk HHBK tersebut. Salah satu produk yang menarik banyak minat adalah Madu Lombok dari BKPH Rinjani Barat Pelangan Tastura. Dengan bentuk botol kemasan yang terlihat menarik dan profesional, ditambah lagi dengan rasa madunya yang cenderung asam tapi menyegarkan karena berasal dari lebah jenis trigona, membuat para pengunjung yang telah mencoba rasanya tertarik untuk membeli.
Produk-produk lainnya juga tampil tidak kalah menariknya, ada jahe instan berbentuk bubuk yang siap diseduh serta abon nangka untuk para vegetarian dari KPH Rinjani Timur, minyak kemiri siap pakai serta madu hutan Sumbawa kemasan botol kecil yang praktis dibawa kemana-mana dan kayu manis bubuk dari KPH Puncak Ngengas Batulanteh, serta minyak kayu putih kemasan roll on serta gula semut aren dari KPH Rinjani Barat Pelangan Tastura.
Selain menampilkan produk, stand LHK NTB juga menyediakan berbagai informasi menarik dalam bentuk buku, booklet, leaflet serta tampilan audio visual yang berisi berbagai data dan informasi terkait pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di NTB. Informasi mengenai objek wisata alam baik yang dikelola oleh KPH maupun Balai KSDA serta Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan Taman Nasional Gunung Tambora cukup menarik minat pengunjung. Stand LHK NTB semakin menarik karena menjadi satu dengan stand dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang merupakan tamu jauh dari Sulawesi Selatan. TN Babul hadir untuk mempromosikan Ekowisata Karst dan Sanctuary kupu-kupu yang merupakan objek wisata andalannya kepada masyarakat NTB.
Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom, M.Si., menjelaskan bahwa pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu dan Wisata Alam menjadi bagian dari prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Kita dorong skema kemitraan antara KPH dengan masyarakat dan para pihak untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan di sekitar kawasan hutan,” tegasnya.
Dan seperti biasa, kegiatan LHK akan terasa hambar jika tidak ada pemberian bibit gratis. Kali ini para pengunjung bisa membawa pulang berbagai bibit tanaman produktif jenis mangga, rambutan, kemiri dan alpukat yang berasal dari BPDASHL Dodokan Moyosari. (lil)