Lombok Maraton 2017 akhirnya digelar pada Hari Minggu, 28 Januari 2018. Even ini merupakan wisata olahraga yang tertunda pelaksanaannya akibat dampak erupsi Gunung Agung di Pulau Bali. Erupsi tersebut berimbas pada penutupan sejumlah bandara di Indonesia termasuk Bandara International Lombok, sehingga menghambat kedatangan para peserta lomba ke Lombok. Alhamdulillah, cuaca cerah menaungi even yang sudah ditunggu oleh banyak penggemar olahraga lari, baik dari tingkat local, nasional bahkan internasional.
Dinas LHK NTB dengan didukung oleh Balai Tahura Nuraksa tidak ingin ketinggalan untuk memeriahkan even tahunan tersebut yang ternyata sudah disertifikasi oleh IAAF (International Association of Athletics Federations) dan AIMS (Asosiation of International Marathons and Road Races). Adapun kategori yang dilombakan antara lain Full Marathon, Half Marathon, Ekiden dan nomor-nomor hiburan seperti 10 dan 5 kilometer.
Atraksi yang ditampilkan adalah CILOKAQ. Cilokaq sendiri sampai sekarang masih belum diketahui dengan pasti artinya, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa cilokaq berasal dari kata “seloka” yang berarti syair/ puisi melayu klasik yang berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.
Dinas LHK NTB dengan atraksinya memilih lokasi yang cukup strategis yaitu di antara Masjid Raya dan Islamic Centre sehingga membuat atraksi tersebut mendapatkan atensi yang luar biasa dari masyarakat. Sentuhan seni tampak dari keahlian para pemain Cilokaq tersebut yang memancing setiap peserta yang lewat, secara otomatis berhenti sejenak untuk berpose di depan atraksi tersebut.
Tampak hadir dalam atraksi tersebut, Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom, M. Si beserta staf dan Kepala Balai Tahura Nuraksa, Ibu Samsiah Samad, S. Hut. M. Si beserta staf. Dalam penjelasannya, Ibu Samsiah atau yang biasa disapa Mbak Cia menjelaskan bahwa kemampuan para tenaga pengamanan hutan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan, melalui sentuhan dan pembinaan bukan hanya dari aspek kehutaan melainkan dari aspek kesenian dan budaya masyarakat setempat. Kepala Dinas LHK yang hadir pada even tersebut juga berharap agar model pembinaan tersebut tetap dipertahankan dan ditingkatkan sehingga para pengelola hutan di tingkat tapak menjadi semakin diterima oleh masyarakat.
Luar biasa kreatif dinas lhk ntb dan tahura nuraksa dalam segala momen mengkampanyekan pelestarian lingkungan….
mantap kang dani dan mbak cia sukses slalu. Aamiin