DISLHK NTB

Website Resmi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB

Kegiatan

Kunjungan Tim KfW (Bank Pembangunan Jerman) di Balai KPH Ampang Plampang

Tantangan paling besar hutan di wilayah Empang Plampang adalah Pertama; menghutankan kembali ladang jagung dalam kawasan skala besar. Kedua; Meyakinkan petani pola tanam komoditi yang mampu menambah pendapatan masyarakat sekitar dan tidak merusak lahan hutan. Ketiga; memastikan komoditinya memiliki pasar atau pembelinya.

Tentu pemerintah (Kehutanan) tidak bisa sendiri apalagi daerah sedang didera gempa bumi dahsyat yang memerlukam biaya besar. Maka diperlukan kreatifitas, networking dalam menggalang sumber pembiayaan daerah dan masyarakat. Baik dari lembaga internasional maupun investasi dunia usaha di sektor kehutanan dengan pola Social Forestry atau Perhutanan Sosial.

Bank Pembangunan Jerman (KfW) bersama Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian LHK memilih wilayah Balai KPH Ampang Plampang untuk dilakukan assesment guna mendukung implementasi Social Forestry.

Pertemuan berlangsung di desa Ongko, tepatnya di dekat Embung Ai Cente hulu DAS dan di lokasi 500 Ha tanaman sengon salamon oleh CV. Sahabat Forestry wilayah Desa Boal dan Gapit. Ada harapan untuk bangkit melalui sektor Kehutanan dengan pendekatan Perhutanan Sosial.

Tim KfW Frankfrut dipimpin oleh Carsten Killan (Project Manager) dan Sebastian Dittrich (Project Manager) serta seorang staf KwF Jakarta Office dan staf Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Jawa Bali Nusra Denpasar. Ini merupakan kunjungan kedua terkait dg Social Forestry Programe V ke Balai KPH Ampang Plampang. Kunjungan selama 2 hari dimana project ini akan bekerja di areal KPH Perhutani di Probolinggo – Jawa Timur, KPH Ampang Plampang di Sumbawa – NTB dan KPH Sikka di Flores – NTT.

Menurut Julmansyah, Carsten sangat apresiate atas kerjasama KPH dg CV. Sahabat Forestry yang telah mampu menghijaukan kurang lebih 500 an Ha bekas Jati dan ladang jagung di wilayah Desa Boal dan Gapit. Oleh karena itu model ini akan coba direplikasi ke tempat lain. (tim bkph ap)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *