Dari aksi bersih Ruang Terbuka Hijau sampai Sosialisasi penggunaan masker, untuk NTB Asri dan Lestari
Aktivitas mingguan tim NTB Zero Waste dimulai dengan Bike to waste (Jumat, 10 Juli 2020) bergowes santai menuju Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak di kelurahan Pagutan Timur, Mataram. Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan jalur memanjang atau mengelompok yang penggunaannya bersifat terbuka terbuka tempat tumbuh tanaman baik secara alamiah maupun sengaja ditanam. Kegiatan yang dilakukan adalah clean up area RTH. Hadir juga dalam kesempatan ini Dinas LH Kota Mataram beserta tim satgas LH Kota Mataram.
Pada hari Minggu sore 12 Juli 2020., Tim Zero Waste NTB berkesempatan menghadiri acara diskusi yang bertajuk “Apa kabar Sampah” di Lapangan Bintaro – Ampenan. Kegiatan yang diinisasi oleh adik-adik dari Sekolah Pesisi Juang ini cukup unik dan asyik. Ada performa dari adik-adik siswa Sekolah pesisi juang, dialog dengan bang some dari Komunitas Nol Sampah, dan pengarahan dari kepala Bidang pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran lingkungan Dinas LHK provinsi NTB.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dilandasi pemikiran bahwa setiap anak Indonesia berhak mendapat pendidikan dan lingkungan yang baik. Dari kegiatan ini semoga menjadi jalan untuk membangun sistem khusus yang dalam bidang penanganan sampah di lingkungan Bintaro Ampenan. Dan kelak anak-anak dapat belajar ditempat yang layak. Kita juga berharap kegiatan ini sebagai titik awal menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mewarisi lingkungan yang asri dan lestari untuk anak cucu kita kelak.
Kemudian pada Senin 13 Juli 2020, bersama dengan staf Dinas LHK lainnya, Tim NTB Zero Waste melakukan sosialisasi penggunaan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kegiatan sosialisasi dilakukan di Pasar Sindu – Cakranegara. Dari hasil pemantauan di hari pertama sosialisasi, tingkat kedisiplinan pedagang mengenakan masker di Pasar Sindu cukup baik. Dan dari pengunjung, jumlah kepatuhan lebih dari 90%, hal ini karena beberapa pengunjung lupa atau menyimpan masker di kantong, di kendaraan atau tidak membawa masker, terutama dari unsur anak-anak sehingga lupa dikenakan.
Di hari kedua sosialisasi, sudah lebih banyak yang terlihat memakai masker, meskipun cara mengenakan masker tersebut belum tepat. Ada yang hidung tidak tertutup, ada yg mulut juga tidak tertutup bahkan masker hanya melingkar di leher. Membangun kebiasaan masyarakat tidaklah mudah, bahkan di saat sosialisasi berlangsung, seorang kusir cidomo melewati kami dan nyeletuk, “Adeq ang bae bu, agin ne araq te talet”. (Biarkan saja bu, supaya ada yang kita kubur). Salah satu koordinator lapangan menimpali pak kusir tersebut, “…laguq dendeq siq te talet dengan toaq side nggih,,, atau dendeq dengan toaq tiang endah” (…tapi jangan yang dikubur orang tua side ataupun jangan orang tua saya ya…), dan si pak kusir pun nyengir kuda dan berlalu. Kebosanan dan ketidakpastian berakhirnya pandemi, menimbulkan sikap skeptis dan kurangnya kepedulian masyarakat, hal inilah yang perlu kita edukasi.
Dan jangan lupa buat para pencinta Goes, mari gabung dan ramaikan “BIKE TO WASTE” Ocean CLEAN UP di Pantai Nipah besok Jumat, 17 Juli 2020. Dimulai jam 07.30 WITA dengan rute Kantor Dinas Lhk Provinsi Ntb – Ampenan – Senggigi – Pantai Nipah. Kalau mau ikutan, syaratnya dengan mematuhi protokol Kesehatan, Safety riding, tumbler untuk minum dan membawa karung/trash bag.