Persiapan Menuju event Moto GP, Menteri LHK Menggelar Pertemuan Terbatas dengan Wakil Gubernur NTB
Di sela kunjungan kerja mendampingi Presiden Jokowi dalam rangka persiapan menyambut event Moto GP, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara khusus mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur NTB, Jumat 14 Desember 2022. Peremuan singkat ini juga dihadiri oleh Dirjen terkait lingkup Kementrian LHK, UPTD Dinas LHK dan Perwakilan ITDC pukul 10.00 bertempat di Hotel Novotel, Kuta Kab. Lombok Tengah.
Dalam pertemuan tersebut Kementrian LHK akan membantu memfasilitasi percepatan perijinan untuk Hutan Kemasyarakatan (HKm) di wilayah Mandalika. Tentunya ini merupakan kabar gembira mengingat fokus program Provinsi NTB di bidang Lingkungan Hidup adalah NTB Bersih dan NTB Hijau. Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTB, DR. Ir. Sitti Rohmi Djalillah mengutarakan siap mendukung seluruh program Kementrian LHK yang ada di wilayah NTB. Untuk mendukung NTB Hijau dibutuhkan persemaian bibit bagi 486 Desa lingkar kawasan hutan, saat ini bru terdapat 100 lebih desa yang memiliki persemaian.
Kemudian Ummi Rohmi juga menyampaikan bahwa target pengelolaan sampah di tahun 2023 mencapai 100 persen, tentunya untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dukungan pemerintah pusat terutama sarana prasarana pengelolaan sampah berbasis desa. Dan persiapan yang dilakukan saat ini seperti tengah mempersiapkan dan menata TPAR Kebon Kongoq sebagai Pusat Pengelolaan dan edukasi Persampahan di NTB.
Senada dengan yang disampaikan Wakil Gubernur, Siti Nurbaya bakar, Menteri KLHK mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB. Siti menjanjikan akan ada penambahan zonasi untuk Rehabilitasi hutan dan Lahan (RHL) di wilayah ITDC, terutama RHL Mangrove akan segera ditindaklanjuti dua minggu kedapan oleh Kementrian LHK.
Dan yang tak kalah pentingnya adan menjadi catatan penting adalah penanganan hewan (anjing ) liar yang terdapat berkeliaran di sekitar kawasan Mandalika. Penanganan anjing liar ini akan dipimpin langsung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB dengan melibatkan institusi terkait, ahli hewan dan komunitas pencinta hewan.
Upaya-upaya yang akan dilakukan ini akan berhasil tentunya berkat kerjasama berbagai pihak serta dukungan moril dari seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. Harapannya dari event internasional yang akan digelar bulan depan menjadi loncatan untuk kembali bangkitnya pembangunan di NTB setelah didera pandemi.