DISLHK NTB

Website Resmi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB

Kegiatan

JOURNEY TO THE NORTH

Catatan Perjalanan ke Eropa – 1
————————–
Oleh: Julmansyah

Perjalanan ke Utara, atau perjalanan ke Selatan, begitu istilah yang sering disebut oleh para pengembara di banyak teks-teks klasik. Para pengembara mencari bukti apa yang selama ini menjadi pencarian mereka. Teks-teks kuno memandu mereka ke Selatan mencari rempah-rempah, menyebarkan apa yang sering menjadi terminologi dengan gold, gospel dan glory.

Kini kami dalam perjalanan ke Utara, bahkan utara Eropa. Terbang dari Changi Singapore pukul 01.00 malam waktu Singapore/Jakarta. Melintasi Samudera Hindia, melewati banyak negara. Perjalanan dari Selatan Asia ke Utara belahan Eropa. Melewati negara India, Dubai, Kuwait, Turki, Laut Hitam, kemudian masuk ke daratan Eropa melewati Bulgaria Rumania, Slovakia, cekoslovakia, melewati Jerman kemudian trasit di Bandara Schiphol Amsterdam Belanda.

Perjalanan 12 jam dengan selisih waktu Indonesia di Selatan dan Belanda di Utara sekitar 7 jam. Dimana berangkat jam 12.00 tengah malam WITA dari Changi Airport dan landing di Schiphol jam 06.44 pagi waktu Belanda atau jam 13.15 WITA. Perjalanan penerbangan dengan jarak lebih dari 9.000 km atau lebih dari 5.000 mile.

Perjalanan ke Utara bukan dalam rangka gold, gospel dan glory seperti yang menjadi spirit kolonialisasi Utara terhadap Selatan. Tetapi kami ingin memastikan bahwa Utara telah seribu langkah lebih awal bahkan satu abad lebih maju, dalam memanfaatkan energi bersih. Mereka (baca: negara Utara), menggunakan sumberdaya secara efisien, optimal dan bersih. Jangan lupa bersih. Mereka merubah menjadi energi, dimana sampah menjadi energi, biomass (kayu) menjadi energi, gas menjadi energi, angin dirubah menjadi energi, gelombang laut pun menjadi energi. Kemudian mereka menyebutnya dengan Energi Baru Terbarukan (renewable energy).

Kita di Selatan masih paradigmanya eksploitasi, kadang dirigen eksploitasi adalah negara. Lihat saja batu bara, minyak bumi menjadi energi utama negara Selatan (baca: Indonesia), dengan operatornya PLN. Padahal kita punya sumber biomassa yang luar biasa. Bahkan Mereka menyebutnya, kita sebagai paru-paru dunia. Ya.. kita diberkahi negara yang berada di garis equator atau garis khatulistiwa, dimana sinar matahari sebagai sumber fotosintesis tanaman, ada sepanjang tahun. Sebuah anugerah yang luar biasa diberikan tuhan. Sementara negara Utara ketika winter (musim dingin) mereka akan datang menikmati sinar matahari ke Selatan, ini yang kita terjemahkan dengan destinasi wisata. Sesungguhnya mereka sedang menikmati sun bath (berjemur) di sepanjang pantai pasir putih kita di pulau-pulau Nusantara.

Spirit inilah yang kemudian diterjemahkan dalam satu platform di NTB, menjadi NTB Net Zero Emission 2050. Sama halnya yang telah diterapkan satu abad yang lalu oleh negara Utara, meski mereka terbatas sumberdaya nya. Memanfaatkan energi baru terbarukan di NTB sudah mulai jalan bahkan on the track. Pengakuan Dewan Energi Nasional (DEN) Oktober 2022 memberikan predikat Prov NTB sebagai provinsi terbaik dalam memanfaatkan Energi Batu Terbarukan (EBT), atau renewable energy. Penopang utamanya NTB Zero Waste, NTB Hijau dan tranformasi energi.

(dari ketinggian 10972 m dpl, di langit Eropa – Rumania, 30 Oktober 2022, 1 jam 55 menit sebelum mendarat di Schipol Amsterdam).

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *