Mataram (28/11) – Melalui pagelaran Innovative Goverment Award (IGA) Kementrian Dalam Negeri, DLHK NTB target perubahan mindset masyarakat tentang sampah. Acara ini merupakan pameran Pemerintah Provinsi NTB tentang inovasi kinerja yang telah dikembangkan. Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur (Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc), Wakil Gubernur (Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah), Kadis DLHK NTB (Julmansyah, S.Hut., M.A.P), seluruh Pemerintah Provinsi NTB serta masyarakat yang berkunjung di BRIDA NTB.
Pada kesempatan kali ini DLHK NTB diwakili oleh Kabid Pengelolaan Sampah (Firmansyah, S.Hut., M.Si) memaparkan beberapa inovasi terkait pelayanan dan pemanfaatan pengelolaan sampah. Inovasi tersebut diantaranya aplikasi Lestari sebagai sistem pelayanan informasi terkait dukungan kegiatan operasional persampahan dalam program Zerowaste. Ada produk RDF/SRF yang merupakan produk olahan sampah organik yang digunakan sebagai co-firing batubara PLN. Fasilitas RDF/SRF ini berada di TPAR Kebon Kongok yang dikelola Pemerintah NTB. Selain itu juga dikembangkan batako dari abu.
Produk lainnya yaitu block solution suatu inovasi yang merubah sampah plastik menjadi bata plastik. NTB merupakan provinsi pertama yang membangun sekolah dengan block solution. Produk yang memiliki nilai ekonomi berikutnya yaitu maggot BSF (Black Soldier Fly). Lalu dibidang kreatif, sampah anorganik telah berhasil diubah menjadi sofa dari ecobrick dan kerajinan tangan lainnya seperti .
Produk-produk yang dipamerkan di stand DLHK NTB merupakan bentuk circular economy yang menjadi salah satu prinsip pengelolaan sampah pada program Zero Waste. “Melalui program ini, pemerintah melakukan pendekatan pengelolaan sampah mulai dari sumbernya, dari hulu ke hilir dan circular economy.” Tutup Firmansyah. (hi/rf/rz)