Kepala Dinas LHK menawarkan pelatihan pembibitan kayu produktif kepada masyarakat Kelurahan Ule Kec Asa Kota untuk menjadikan bibit yang unggul bersama KPH MDM (Maria Donggomasa) dan Resot sekitar Kawasan Hutan.
Penanaman kayu sudah saatnya dilakukan karena pentingnya majaga hutan yang selama ini hanya di gunakan sebagai tempat penanaman jagung, bahwa jagung itu tidak bisa diwariskan kepada anak cucuk kita 10 sampai 20 tahun kedepan.
Pohon yang kita tanam sekarang akan bedampak dimasa depan baik itu untuk lingkungan, Alam maupun manusia, terlebih akan menjadi sumber daya bagi anak cucu kita kelak,
Penanaman kayu produktif akan berdampak 10 hingga 20 tahun kedepan yang akan menghasilkan banyak manfaat dan mengurangi resiko kerusakan lingkungan. Kota Bima adalah kota yang rawan banjir akibat penebangan pohon hingga mengakibatkan tanah longsor dll. Maka dari sini lah kita melihat bahwa penebangan pohon dan mengganti pohon pohon tersebut dengan janggung bukan lah solusi yang tepat.
Persemaian yang di lakukan Gapoktan Meci Angi yang mengelola Hutan Kemasyarakatan (Hkm) seluas 180 Ha Kelurahan Ule Kec Asa Kota yang di ketuai oleh Bapak Andi Azis bersama beberapa anggota yang mendukung adanya persemaian sekaligus menjaga hutan dari penebangan liar, Bapak Andi Azis bersama anggota sudah bisa membibitakn tanaman produktif seperti pahon sawo, kelengkeng, kemiri, Alfukat, Cendana dan Durian yang berjumlah 1250 Batang berasal dari Program Strengthening Social Forestry (SSF) melalui Program Small Grant.
Kepala Dinas LHK NTB berharap bibit dengan kualitas baik ini yang akan ditanam di areal Hkm, juga harus dapat menjadi Bank Entres untuk sumber pucuk sebagai bahan untuk melakukan okulasi. Dengan strategi ini kedepan kelompok dapat memproduksi bibit sendiri dan tidak tergantung dengaj bibit dari luar daerah.
Entres adalah calon bagian atas atau tajuk tanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan buah berkualitas unggul. Entres yang digunakan dalam okulasi harus dalam keadaan segar, akan tetapi kenyataan di lapangan sering terjadi penundaan penggunaan bahan entres yang sudah diambil.
Kepala Dinas LHK berharap di tahun 2024 semua bibit yang ada di persemaian sudah bisa di tanam sehingga hutan hutan yang ada di wilayah KPH MDM ini bisa lebih produktif penggunaanya.