DISLHK NTB

Website Resmi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB

Kegiatan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bentuk Petani Menjadi Penghasil Bibit

Lombok Tengah (9/12) – Tingkatkan presentase keberhasilan tanam, Dinas LHK NTB bentuk petani menjadi produsen bibit produktif. Dihadiri oleh perwakilan seluruh Kelompok Binaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lombok, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Aik Berik.

Dalam sambutannya, PLH Kepala Bidang Pengelolaan DAS, Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Burhan, SP., MM. menyampaikan bahwa “Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah, memutus ketergantungan bibit dikalangan petani antar daerah” Ujar Burhan.

“Berbagai macam faktor yang kita telah temukan dilapangan, salah satunya adalah faktor stressnya bibit yang diakibatkan oleh mobilisasi bibit dijarak yang terlalu jauh.”

Lebih jauh dalam kesempatan ini Kepala Dinas LHK NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P menegaskan urgensi Dinas LHK NTB dalam melaksanakan Bimbingan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan, pelatihan teknik sambung pucuk pada beberapa tanaman produktif seperti Durian, Alpukat, Kopi.

“Hasil Refleksi kami dalam konteks Rehabilitasi Hutan dan Lahan, selama ini Pemerintah hanya fokus untuk pengembangan tanamannya tetapi kita lupa akan manusianya” Ujar Julmansyah

Julmansyah menganggap selama ini yang kita ukur keberhasilan tanamnya, tetapi tidak dengan pemahaman manusia akan pentingnya keberhasilan tanam tersebut. Maka kami melakukan eksperimen diseluruh Resort dibawah KPH NTB untuk menjalankan One Resort One Demplot (OROD) yang menjadi salah satu tolak ukur kinerja KPH dan yang paling penting dari OROD adalah kegiatan itu dilakukan secara swadaya.

“Ditahun 2024 kami telah menugaskan seluruh Balai Tahura /KPH untuk melaksanakan kegiatan seperti ini, dan saya targetkan setiap Balai Tahura/ KPH untuk membentuk minimal 1 kelompok sebagai produsen bibit di wilayahnya masing-masing” tegas Julmansyah.

Julmansyah menilai petani di Lombok cukup bermodal ratusan ribu bisa mendapatkan bibit dengan mudah dan sehat, tetapi tidak untuk petani di Pulau Sumbawa, yang harus mengeluarkan modal besar untuk transportasi pulang-pergi Lombok-Sumbawa ditambah lagi resiko bibit mati/ stress selama perjalanan, dan itu tidaklah efektif. (rz)

#BimtekRHL #DLHKNTB #OROD #durian        

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *