Mataram (8/6) – Gerah dengan masalah persampahan di Kabupaten Kutai Kartanegara, DLH Kabupaten sambangi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB. Disambut langsung oleh Kepala Bidang PSPL, Firmansyah, S.Hut., M.Si. beserta jajaran, rombongan diarahkan ke aula DLHK NTB.
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas ±27.000 Ha, yang ditinggali ±600.000 jiwa, kondisi geografis yang tentu berbeda dengan kebanyakan kab/kota di NTB. Kutai Kartanegara, memiliki 6 Kecamatan Prioritas yang masuk dalam daerah Ibukota Negara (IKN), hal itu yang menjadi motif kedatangan DLH Kab. Kutai Kartanegara ke NTB.
Dalam kesempatan ini, Firmansyah memaparkan strategi NTB Zerowaste dalam 5 tahun terakhir di era keterbatasan anggaran dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah selama 5 tahun terakhir Zerowaste di Provinsi NTB, sudah diterima dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat meski pada awalnya banyak tanggapan miring dari berbagai pihak.” Ujar Firmansyah.
“karena Bila kita bercermin dengan pengelolaan sampah di Eropa khususnya di Denmark yang telah memulai 50 tahun lebih awal dibanding kami, hal-hal yang kita capai sudah cukup signifikan dan InsyaAllah bila progress Zerowaste di NTB terus seperti ini maka NTB bisa mengejar ketertinggalan dalam 15-20 tahun kedepan.” Tambah Firmansyah.
“Singkatnya, di NTB kami menggerakkan Zerowaste dengan menyentuh dari bidang perkantoran, sekolah, hingga rumah ibadah yang nanti pada puncaknya ialah Industrialisasi yang kami sedang buka selebar-lebarnya.” Pungkas Firmansyah. (rz)
