Bima (18/3) – Terlalu! bukannya meningkatkan ibadah, Bulan Suci malah maksiat Illegal Logging. Hal ini berawal dari Informasi yang diperoleh dari tim gabungan Polres Bima, Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Maria Donggo Massa (MDM), dan Madapangga Rompu Waworada (Marowa), bahwa adanya aktifitas pengangkutan kayu jenis sonokeling dengan menggunakan 1 Unit Truk Tronton dari sebuah gudang.
Menerima laporan tersebut tim gabungan Polres Bima, KPH MDM, dan Marowa segera melakukan pengejaran kepada truk yang mengarah ke Pelabuhan Bima. Petugas lalu menghentikan truk di Jalan Lintas Sumbawa Desa Panda Kec Palibelo Kab.Bima(6 Maret 2024). Yang betul saja, ternyata truk tersebut tidak memiliki dokumen muatan yang lengkap.
Setelah itu tim menindaklanjuti dengan melakukan lacak balak, yang akhirnya ditemukan fakta bahwa asal kayu tersebut dari masyarakat yang menebang dari Register Tanah Kehutanan (RTK) 65, kelompok Hutan Toffo Rompu, tepatnya dari Desa Nduri dan Desa Woro.
Adapun dalam penangkapan ini, Polres Bima berhasil menyita barang bukti berupa 454 kayu sonokeling berbentuk balok, 469 kayu sonokeling berbentuk papan, beserta alat angkut berupa 1 Unit Truk Tronton, dan pastinya 2 tersangka.
Dalam kesempatan Press Conference, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, SIK, M.IK. menyatakan bahwa “Polres Bima dengan komitmen penuh menyatakan perang melawan illegal logging”
“Hal ini juga merupakan upaya kami dalam penyelamatan hutan dalam Program besar yaitu Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P4H)”. Tambah Kapolres Bima.
Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Julmansyah, S.Hut., M.AP memberikan apresiasi kepada Kapolres Bima dan jajaran Polri dalam dukungannya untuk memberantas Illegal Logging.
“Kami harap Koordinasi, dukungan dan suport teknis maupun taktis dalam rangka Percepatan Pencegahaan, dan Pemberantasan Perusakan Hutan terus terpelihara dan terbackup oleh TNI dan Polri.” Pungkas Julmansyah. (rz)
#Illegallogging
#SatgasP4H
