DISLHK NTB

Website Resmi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB

Kegiatan

JOURNEY TO THE EAST

Ada banyak buku yang menyandang status sebagai catatan perjalanan. Di antaranya adalah Journey to the east (Perjalanan ke Timur) karya Hermann Hesse (1877-1962). Prosa sederhana yang memukau tersebut, merupakan rujukan penting mengenai semangat “mencari Timur” yang mencapai puncaknya pada masa New Age. “Timur adalah rumah pencerahan,” tulisnya di satu halaman. “Timur adalah rumah atau gelora jiwa,” tulisnya di halaman lain.

Jika tujuan akhir para peziarah dalam karya Hesse adalah Timur, “Rumah Cahaya”, yang di sana mereka berharap menemukan pembaruan spiritual, maka perjalanan Tim Dinas LHK ke arah timur adalah mencari potensi wisata alam di salah satu pulau paling timur dari Provinsi NTB. Pulau tersebut bernama Pulau Kelapa, yang sering disebut-sebut para pelancong sebagai miniaturnya Raja Ampat karena keindahan pemandangannya. Masyarakat setempat menyebutnya pulau So Lampu, karena di tengah pulau terdapat sebuah menara suar peninggalan Belanda.

Pulau Kelapa yang berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, mungkin namanya tidak setenar Gili Terawangan, Gili Manuk atau bahkan Pulau Komodo. Padahal kalau kita sempat ke pulau ini dan memperhatikan lebih dekat lagi, keelokannya bisa disejajarkan dengan pulau-pulau indah ataupun destinasi wisata lainnya. Letaknya sangat strategis untuk menjadi destinasi wisata unggulan. Pulau Kelapa menjadi bagian dari wisata alam SASAKO yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bima. SASAKO itu sendiri merupakan destinasi wisata gabungan antara Sangiang, Sape dan Komodo.

Secara geografis, Pulau Kelapa berada di 119°13’28,306″ BT dan 8°40’6,902″ LS dengan luas wilayah totalnya 559,24 Ha. Secara administratif, Pulau Kelapa terletak di Desa Soro, Kec. Lambu, Kab. Bima. Pulau ini masuk dalam Kawasan Hutan dengan fungsi Hutan Produksi Terbatas yang berada dalam wilayah kerja Balai KPH Maria Donggomasa. Jarak Desa Soro dari ibu kota kecamatan adalah 6 km atau 20 menit, sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten 48 km atau 1,5 jam. Aksesibilitas menuju pulau ini cukup mudah karena lokasinya sangat dekat dengan Pelabuhan Sape di Kecamatan Sape.

Perjalanan menuju Pulau Kelapa oleh Tim Dinas LHK dimulai pada selasa pagi dengan perjalanan darat selama kurang lebih 12 jam dari Mataram, menyeberangi selat alas dan membelah pulau Sumbawa sampai ke Kabupaten Bima. Setelah bertemu dengan anggota tim lainnya dari Balai KPH Maria Donggomassa, perjalanan dilanjutkan menuju Kec. Sape selama kurang lebih 1,5 jam. Keesokan paginya, dari pelabuhan Sape, dengan menggunakan perahu sedang (dua mesin), tim melakukan penyeberangan menuju Pulau Kelapa selama kurang lebih 2,5 jam. Dalam perjalanan ke pulau kelapa kita akan melewati beberapa obyek wisata yang cukup terkenal di Kab. Bima diantaranya cantiknya warna Pantai Pink dan gugusan baru unik Tanjung Meriam. Penyeberangan menuju pulau kelapa merupakan petualangan tersendiri karena harus berhadapan dengan ombak selat sape yang menantang. Tetapi semuanya akan terbayar ketika menginjakkan kaki di pulau ini.

Sesampainya di pulau ini, kita mungkin merasa heran, entah mengapa pulau ini disebut pulau Kelapa, padahal pohon kelapa hanya ada beberapa saja di pulau ini. Kami kemudian bergerak ke arah dataran yang lebih tinggi. Untuk mencapai puncak pulau ini dibutuhkan trekking sekitar 1 jam, namun kali ini lebih lama karena di sepanjang trek kami tidak menyia-nyiakan pemandangan indah untuk berfoto. Hamparan savana di sepanjang perjalanan sangat memanjakan mata. Jalur trekkingnya cukup melelahkan, namun rasa lelah akan terbayar begitu kita sampai di puncak.

Puncak Pulau Kelapa menyuguhkan pemandangan indah yang luar biasa, ke segala penjuru mata memandang. Di sebelah timur pulau ini terlihat sangat mirip dengat Raja Ampat dengan keindahan gugusan pulau-pulau kecil tersebar di sebelah timurnya, rerumputan yang elok, bukit yang berkelok, padang savana yang indah dan luas dan pesona yang menawan di saat matahari terbit. Wilayah selatan, sangat tepat dibangun dermaga dan areal trekking sebab lokasinya relatif landai dan datar serta panorama dan keindahan pantai yang menakjubkan. Wilayah barat, serba-serbi keindahan terpampang di areal ini dengan eksotisnya saat matahari terbenam, pantai yang indah dan tenang, serta pasir putih yang mengkilau terhampar luas. Wilayah utara, areal dataran yang datar dan pasir putih yang bakal memanjakan pengunjungnya, areal camp yang bagus dan mempesona. Di tengahnya, terhampar dataran yang cocok dijadikan sebagai lokasi hunian bagi para pengunjung. Jika pemandangan diatas daratan tidak cukup, menurut banyak wisatawan pulau kelapa juga memiliki pemandangan bawah laut yang sangat indah. Sayangnya tim kami tidak sempat mencoba aktivitas snorkling di tempat ini.

Demikianlah, perjalanan ke Pulau Kelapa memiliki semangat yang kurang lebih sama dengan perjalanan ke timur milik Hesse. Mencari Timur, mencari potensi wisata alam yang dapat menjadi tempat melepas lelah dan penat, yang bisa membawa pada pencerahan.

1 COMMENTS

  1. Kayanya bukan mencari potensi wisata, karena p.kelapa potensinya udah ditemukan oleh para pelancong2 sebelumnya😃😃

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *