(Mataram). Hutan Sekaroh terletak di ujung selatan Pulau Lombok. Merupakan hutan kawasan lindung dengan luas 2.834 Hektare. Hutan Sekaroh tidak hanya memiliki fungsi ekologi dan klimatologi yang sangat penting untuk lombok khususnya dan wilayah NTB pada umumnya, akan tetapi hamparan pantai yang sangat indah.
Hutan memegang peranan penting sebagai penyimpanan air, mencegah intrusi air laut, mengatur kondisi air tanah, serta menjaga keseimbangan air di musim kemarau dan musim penghujan sehingga dapat mencegah bencana alam.
Pada hari Rabu, 15 Desember 2021 Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M. Pd melakukan penanaman pohon di hutan kawasan lindung Sekaroh, Jerwaru – Kabupaten Lombok timur. Didampingi Asisten I, Kadis LHK, Kadis DPMPTSP, Sekda Lombok Timur, PT ESL, camat dan Kepala Desa Sekaroh. Ummi Rohmi mengutarakan kekagumannya terhadap keindahan dan potensi alam NTB. “ Wilayah NTB ini sangat indah dari segala penjuru, sehingga pembangunan yang dilakukan harus berorientasi lingkungan. Jika pembangunan berorientasi lingkungan, maka manfaat yang didapat untuk kesejahteraan masyarakat berdampak jangka panjang”, ujarnya.
Ummi juga menambahkan bahwa Lingkungan yang baik dari waktu ke waktu merupakan warisan terbaik untuk generasi NTB. Jika pembangunan dilakukan dengan serampangan dan mengabaikan lingkungan maka bukan tidak mungkin di tahun 2050 bumi mengalami pemanasan global yang disebabkan oleh lingkungan yang rusak. Oleh karena itu, NTB ingin menjadi provinsi yang terdepan ingin mewujudkan Net Zero Emission atau mengurangi dampak pemanasan global yang disebabkan efek rumah kaca.
Segala upaya telah mulai dilakukan oleh Provinsi NTB. Seperti melakukan penanaman pohon dengan target seluas 120 ribu hektare, kemudian melakukan pengelolaan sampah, melakukan terobosan baru seperti menggunakan energi baru terbarukan dengan biomass/biomiru, RDF/SRF, energi dari matahari, pemanfaatan kembali sisa aktivitas manusia (daur ulang) dan masih banyak potensi lainnya.
Sekaroh merupakan kawasan lindung dengan keindahan alam hutan dan pantai yang eksotik, menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi destinasi wisata alam. Perwakilan dari PT ESL, Mr Jhon menyampaikan bahwa perusahaan sebelum mengelola retribusi wisata hutan sekaroh, akan melakukan penghijauan kawasan hutan yang rusak dan mengatasi erosi yang sering terjadi di pantai sebagai langkah awal. Selain itu, perusahaan akan bekerjasama dengan masyarakat dalam pembinaan dan kemitraan dengan dukungan dari dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan provinsi NTB. Pengelolaan destinasi wisata di Pantai pink juga akan ditata dan dikelola sehingga tidak menimbulkan kerusakan di wilayah perairan laut dan tentunya akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lombok Timur yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Lombok Timur, Drs. H. M. Juaini Taofik, M.AP. Pembangunan wisata yang berkelanjutan di wilayah Sekaroh dibutuhkan silaturrahim yang apik antara kedua belah pihak, yaitu PT ESL dan warga setempat. Dengan adanya kearifan lokal yang dimiliki masyarakat setempat, khusunya Jerowaru, yaitu Aiq meneng tunjung pilah mpa bau, artinya hutan ini akan tetap lestari yang rusak akan diperbaiki dulu, sebagai langkah awal adalah merevitalisasi hutan, yang baik akan didayagunakan yaitu menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Pengetahuan masyarakat tentang potensi alam, masih terbatas. Ketika menyebut kata hutan yang terbayang adalah potensi kayu yang dapat menambah penghasilan secara ekonomi. Tetapi lupa bahwa potensi kayu akan habis jika dibabat terus menerus tanpa ditanami kembali. Saat ini wisata alam menjadi tren wisata dunia. Dengan potensi alam Sekaroh yang sangat memukau dapat menjadi magnet kuat untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sekaroh. Pengembangan wisata alam memberi keuntungan yang banyak, seperti melestarikan alam dan makhluk yang ada didalamnya, memberi kontribusi pada dunia dalam mengurangi dampak pemanasan global, dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dari retiribusi wisatawa dan masih banyak dampak positif yang lainnya. (dsh-isn)