(Mataram), Masih dalam rangkaian peringatan hari lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 5 Juni, Dinas LHK Provinsi NTB turut meramaikan Lomba Lukis 100 Tong Komposter yang diselenggarakan oleh Bank Sampah NTB Mandiri. Lomba yang dilaksanakan pada hari minggu 12 Juni 2022 dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 Wita. Lebih dari orang seratus orang peserta yang turut serta dalam lomba tersebut tumpah ruah memenuhi lokasi acara di Bank Sampah NTB Mandiri, Jl. Leo nomor. 24 Lingkungan Banjar Selaparang, Pejeruk Ampenan-Kota Mataram. Para peserta terdiri dari semua kalangan, pelajar, mahasiswa, pegiat lingkungan hingga masyarakat umum dengan memperebutkan hadiah berupa uang dan piagam.
Lomba ini digelar selain memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga merupakan perayaan 2000 unit tong komposter yang diproduksi oleh Bank Sampah NTB Mandiri. Kepala Dinas LHK NTB, Julmansyah, S. Hut, M.A.P dalam sambutannya menyampaikan, “Kehadiran Bank Sampah bisa merubah paradigma akan sampah itu sendiri. Sampah yang selama ini menjadi masalah diubah menjadi berkah”.
Dikesempatan yang sama, Firmansyah, S. Hut, M. Si, Kepala Bidang PSPP DLHK NTB mengapresiasi kegiatan tersebut. “ Adanya kegiatan lomba lukis ini membuat media pengolahan sampah menjadi menarik, mengolah sampah organik yang terkesan kotor dan bau berubah menjadi wadah seni yang indah”, ujarnya. Hal yang sama disampaikan oleh Aisyah Odist, Direktur Bank Sampah NTB Mandiri selaku penyelenggara Lomba,” Saya ingin mengubah image sampah itu jorok menjadi sesuatu yang memiliki nilai seni”. Dan melukis tong komposter merupakan salah satu upaya mengenalkan masyarakat tentang salah satu metode pengelolaan sampah organik Rumah tangga.
Metode pengolahan sampah banyak ragamnya. Sampah dikelola dengan berbagai macam cara atau metode, bergantung dari jenis sampah itu sendiri. Sampah non organik contohnya, ditangan-tangan kreatif, plastik, kaca atau besi bekas diolah menjadi hasil karya seni yang unik, cantik dan bernilai ekonomis. Bahkan di negara maju menyediakan pasar khusus untuk menawarkan segala macam kerajinan atau karya seni berbahan daur ulang.
Setali tiga uang dengan pengolahan sampah organik. Sampah jenis ini juga memilki banyak metode. Sifatnya yang gampang busuk dan berbau memerlukan metode pengolahan yang cepat, mudah dan murah. Disinilah tantangan bagi pemerintah dan para pegiat lingkungan mencari cara yang efektif mengolah sampah organik terutama sampah dari dapur dan taman untuk masyarakat. Tong komposter contohnya. Metode ini cukup simpel mengolah sampah organik (sampah dapur/taman) diantara metode yang lainnya. Hanya modal cemplung, sampah yang dituang ke dalam tong akan terurai. Namun Sekali lagi, meskipun pengolahan sampah organik banyak metodenya, setiap orang punya seni dan cara tersendiri dalam memilih metode yang tepat untuk mengolah sampahnya masing-masing.
Kegiatan Lomba Lukis 100 tong komposter ini memperlihatkan wajah baru dalam perjalanan edukasi program NTB Zero Waste. Bahwa memberikan edukasi tentang tanggungjawab terhadap lingkungan terutama masalah sampah bisa melalui dunia seni, karena sejatinya NTB Zero Waste adalah seni dalam menata pengelolaan persampahan. (ds).