Mataram (20/6) – Tingkatkan penguraian sampah di NTB, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara undang Para pihak di NTB. P3E Bali Nusra menggelar peningkatan kapasitas pemerintah dan dunia usaha dalam pengelolaan sampah dan limbah B3. Disambut hangat Kepala Dinas LHK NTB, Julmansyah, jajaran P3E Bali Nusra, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Pihak swasta, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas LHK NTB.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Julmansyah, S.Hut., M.A.P membeberkan implementasi pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Provinsi NTB.
“Sebelum tahun 2018 atau dimulainya Program NTB Zerowaste, saya tidak menemukan adanya data sampah di RPJMD, bayangkan untuk sekedar data saja tidak ada, bagaimana mau dikelola?”
Julmansyah juga menyebutkan hambatan dan tantangan dalam menginisiasi program pengelolaan sampah sebelumnya dianggap tabu di NTB.
“Di sosial media maupun di pertemuan langsung NTB Zerowaste dicecar dianggap program yang gagal padahal program ini baru saja berjalan 4-5 tahun, tidak mungkin kita bisa sesukses negara Eropa disana yang telah memulai lebih dulu 50 tahun silam.”
“Alhamdulillah, dalam 5 tahun Berjalan Program NTB Zerowaste telah membuahkan hasil, dimana tahun 2018 ada 20,07% Sampah yang tertangani, berubah pada tahun 2023 di angka 54,98%.” Tambah Julmansyah.
“Progress itu berdampak langsung kepada TPA yang kami Kelola, dimana seharusnya TPA itu sudah harus ditutup pada tahun 2020, tetapi setelah berbagai upaya yang kami lakukan hasilnya TPAR Kebon Kongok masih beroperasi hingga tahun 2023 ini.” Pungkas Julmansyah (rz)